~segala rasa itu adalah anugerah...hingga tercetusnya ilham~

Monday, August 30, 2010

PUISI MERDEKA : Di Manakah Aku?


Di manakah aku?
Aku terpaku di persada sandiwara
Sinar mentari terang memancar
Titisnya kaca menyusuri segenap urat
Melemahkan nodaku kuterjatuh jua tiada daya


Aku sendiri tiada suara
Anak tekakku meminta-minta dahaga
Tiada bunyi tiada apa cuma
Angin mendengus terasa hangatnya
Di manakah aku?
Aku lihat kosong di lamanku berdiri
Pandanganku jauh mencari diri


Di manakah aku sebenarnya kini
Aduh peritnya ku membawa jejak
Longlai langkahku mencari tapak
Hebat sungguh dugaan Kau Maha Kuasa
Tinggalkan aku di sini sebegini rupa
Kuatkanlah kudratku untuk kubergerak
Agar dapat kucapai misi juang


Ku panjatkan syukur tersenyum megah
Destinasiku berakhir tanpa sasar
Sementelah kulewati kesukaran jalan
Sang mentari makin menghangat
Namun ku andaikan itu senyumannya
Bisikan angin damai turut ku rasa


Di manakah aku pula?
Aku berdiri di puncak dunia
Merenung semesta di bawah sana
Terdengar sayup laungan MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!
Tercari-cari arah suara itu
Akhirnya satu cahaya ke arahku
Membawa aku ke alam nyata
Oh aku sudah bebas!


Baru ku mengerti kini
Kemerdekaan kan tiba di penghujung
Setelah dibelenggu dugaan, cabaran
Jangan tewas di medan hidup
Merdekakanlah diri teguhkanlah sanubari
Agar tak luput di dalam hati


Di manakah aku kini?
Berdiri tegak memandang Jalur Gemilang Malaysia
Lalu jeritan keramat itu kulontarkan bersama
MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!




SELAMAT MENYAMBUT HARI MERDEKA KE-53 SEMUA! ^.^


~1MALAYSIA MENJANA TRANSFORMASI~

Wednesday, August 4, 2010

PUISI : Di 1 Ketika


Di satu ketika…
Saat kau melirik tersenyum ke arahku
Di saat itu jua…
Aku terkaku lemah bicara membalasmu


Di satu ketika…
Saat kau mengukir nota di pohon asmara
Di saat itu jua…
Aku terpanah dengan ukiran ceritera


Di satu ketika…
Saat kau bicarakan janji setia bersamaku
Di saat itu jua…
Aku terbuai dalam mimpi-mimpi khayalanmu


Namun…tiada lagi di satu ketika
Kau berpaling menapak bersama dustamu
Di saat ini jua…
Aku hanya menghitung sisa-sisa ceriteramu


Dan ketika ini…
Tiada lagi lirikanmu ke arahku
Di saat ini jua…
Aku tersedar dari mimpi-mimpi kosongmu


Sesungguhnya kini…
Aku mengerti jalan takdir cintaku
Kini…
Aku terima kehendak hakikiku
Dan kini…
Aku bahagia meniti arus hidupku...